Friday, May 3, 2013

Ego


             Hari ini saya berdiskusi, tentang beberapa manusia yang memiliki ego tinggi. Ya, ego. Sesuatu yang lumrah berada dalam diri manusia dan bisa menjadi sesuatu yang diridhai Allah untuk manusia. Semenjak saya masuk UI, saya merasa banyak sekali manusia seperti ini, memiliki ego yang tinggi, ingin dimengerti, mementingkan haknya sendiri, tidak memikirkan hak orang lain. Beberapa orang seperti itu menjadi pemimpin di beberapa kepanitiaan atau lembaga, dan walhasil, mereka tidak begitu disukai orang-orang yang dipimpinnya, sehingga kerja para staffnya mandek alias tidak mau kerja dengan mereka karena sikap mereka.

             Sebenarnya apa sih yang menyebabkan mereka menjadi seperti itu?

             Saya paham, karena saya pernah seperti itu. Waktu SMP dan SMA. Namun saya berhasil berubah dan membentuk karakter saya karena sewaktu SMA saya ikut berbagai macam organisasi, seperti ROHIS dan OSIS. Pembentukan karakter saya kurang lebih prosesnya begini : Ego saya yang sangat tinggi, yang hanya mengejar target agar acara terlaksana dengan sempurna, agar semua ambisi saya terpenuhi, itu lama kelamaan menghilang setelah saya sadar dengan cara tersebut tidak akan ada orang yang mau mengikuti saya, dan berganti dengan rasa tanggung jawab untuk memperlakukan orang-orang disekitar saya dengan baik :)

             Titik puncaknya ialah sewaktu ibu saya meninggal, dan saya kehilangan segalanya. Saya benar-benar merasa menyesal dan merasa bahwa mulai saat itu saya insyaAllah akan memperlakukan setiap orang dengan baik dan ramah, memikirkan perasaan tiap orang dan memperlakukan mereka seperti saya ingin diperlakukan, layaknya manusia. Keluarga adalah keluarga dan layak diperlakukan sebagai keluarga, teman adalah teman dan layak diperlakukan sebagai teman, keduanya sesuatu yang sangat penting, dan harus dihargai baik mereka membantu kita ataupun tidak, menguntungkan kita ataupun tidak. Merekalah yang mempengaruhi kita sehingga kita menjadi kita yang sekarang. Karena mereka semua manusia, dan layak diperlakukan sebagai manusia sebagaimana kita ingin diperlakukan sebagai manusia.

Tapi intinya ialah:

             Karena kita tidak tahu kapan kita, ataupun orang-orang terdekat kita akan menghilang, meninggalkan kita.

             Saya rasa, mungkin orang-orang dengan ego tinggi tersebut belum pernah merasakan hal-hal ini. Belum pernah merasakan kesulitan hidup setingkat ini, dan belum selesai mengembangkan kepribadian mereka dan memuaskan hasrat muda mereka (dalam pengalaman berorganisasi tentunya), dan belum berpengalaman dalam menghadapi situasi-situasi seperti mengurus acara dan organisasi non-profit, yang membutuhkan segala kelapangan dada dan kepemimpinan yang sangat tinggi. Belum pernah "ikut organisasi" sih di SMP/SMA nya sepertinya. Dan belum pernah mendapat pengalaman dalam keluarga yang begitu baik, mungkin banyak paksaan di dalam keluarganya.

             Namun, apa yang mereka butuhkan sebenarnya bukanlah cercaan ataupun ketidakpatuhan dari para staff mereka, tetapi seorang teman, yang selalu mengobservasi tiap mereka memberi instruksi, yang selalu mendukung dan memahami sifat mereka, dan yang selalu berani mengingatkan mereka apabila mereka berbuat salah. Dari situ mereka akan mudah mengambil pelajaran, dan itu akan memudahkan mereka untuk mengembangkan kepribadian mereka lebih cepat, sehingga mereka dapat bersikap lebih baik, demi masyarakat dan orang-orang yang dipimpinnya. Dan pada akhirnya mereka akan sadar alasan kenapa mereka harus bersikap baik dan rendah hati kepada setiap orang. Ya, karena kita tidak tahu kapan kita, ataupun orang-orang terdekat kita akan menghilang, meninggalkan kita.